Akhirnya Menggunakan Cloudflare Kembali
Cloudflare sering digunakan untuk membantu mengurangi sakit kepala saat mengurus server agar berjalan dengan mulus.
Beberapa bulan terakhir, aku agak direpotkan saat mengurus server yang selalu mendapat seranggan DDOS yang semakin menjadi-jadi. Saking parahnya, beberapa kali dapat surat cinta dari pengelola hosting.
Ada beberapa cara kulakukan untuk memperkuat ketahanan server menghadapi serangan, misalnya melakukan pembatasan request lewat nginx
dan throttle lewat layer aplikasi. Untuk beberapa waktu, cara-cara ini lumayan membantu sedikit.
Selain serangan hacker, ternyata ada satu lagi yang lebih menjengkelkan dari gangguan-gangguan ini yaitu bot yang kerjanya mengambil konten secara cuma-cuma. Bedanya dengan bot crawler dari Google atau Bing, bot dari perusahaan artificial intelligence ini bekerja terlalu agresif dan tidak memberikan keuntungan sama sekali.
Sudah mencoba mencegah bot-bot ini untuk berhenti scraping konten seperti memblokir IP atau user agent
tetapi malah membuat berkas konfigurasi jadi semakin membengkak. Akhirnya, menggunakan Cloudflare kembali adalah keputusan terakhir.
Walaupun pernah mengalami kejadian yang tidak menyenangkan saat menggunakan Cloudflare, aku kembali mencoba menggunakan layanan ini sekali lagi. Setelah seharian mempelajari fitur-fitur buat pengguna gratisan, aturan (rule) yang kuterapkan cukup sederhana: selain dari pembaca Indonesia, tunda dulu 5 detik sebelum masuk ke situs web. Aturan ini tentunya tidak berlaku untuk bot seperti Googlebot dan sejenisnya.
Akhirnya bisa tidur nyenyak lagi.