Wi-Fi Membuatku Kembali Menggunakan Ubuntu
Setelah beberapa lama menggunakan Debian, aku dengan berat hati kembali menggunakan Ubuntu.
Memilki laptop jadul yang perangkatnya mulai satu per satu tidak berfungsi memang punya tantangannya sendiri. Misalnya, Wi-Fi sudah bermasalah dan menggunakan kabel LAN terlalu pendek membuat sulit untuk dipakai rebahan. Akhrinya aku memutuskan untuk membeli Wi-Fi USB.
Saat Wi-Fi USB tersebut dicolokkan ke PC dengan basis Ubuntu, langsung dapat dikenali dengan baik tetapi tidak dengan PC berbasis Debian. Berbagai cara termudah tidak dapat kutemukan baik itu dari blog atau forum diskusi Linux.
Memasang ulang Linux dengan basis Ubuntu adalah solusi termudah yang bisa kupikirkan. Pilihan pertama jatuh kepada Ubuntu Budgie 23.10 tetapi putus asa karena berkali-kali mencoba memasang distro ini selalu gagal. Entah kenapa, biarpun proses pemasangan berhasil tetapi tidak bisa booting.
Kucoba versi server, dengan harapan nanti akan kupasang desktop environment setelah instalasi berhasil. Sayangnya, Wi-Fi tidak terdeteksi otomatis. Singkat ceritanya, Xubuntu menjadi distro yang tidak mengalami kendala dari awal. Wi-Fi pun berfungsi dengan baik.