Mencoba Kecerdasan Buatan di Komputer Sendiri
Kita tinggal di zaman dimana keajaiban teknologi bisa dinikmati dengan mudah dan bahkan murah. Kecerdasan buatan yang dulunya hanya bisa dinikmati lewat imajinasi yang ada di film-film, sekarang bisa dilakukan di rumah dengan bermodalkan perangkat komputer dengan spesifikasi kentang.
Sebuah video yang direkomendasikan oleh YouTube tentang percobaan menjalankan kecerdasaan buatan di sebuah perangkat kecil Raspberry Pi 5, membuatku tertarik ingin mencoba. Bahkan berfungsi dengan baik walaupun hanya menggunakan CPU. Aku pun karena merasa yakin dengan bantuan GPU yang kumiliki, mungkin bisa lebih santai memroses prompt.
Di sini aku menggunakan Ollama seperti petunjuk dari video sebelumnya kutonton. Untuk modelnya sendiri, aku menggunakan Llama 2 kepunyaan Meta. Untuk menjalankannya, cukup ketikkan perintah berikut:
ollama run llama2
Langkah selanjutnya membandingkan model ini dengan ChatGPT. Untuk prompt-nya, aku meminta untuk mendeskripsikan perintah fork bomb
di Linux.
Hasil dari Llama 2:
A fork bomb is a type of loop that can cause a system to become unstable or crash. On Linux, you can create a fork bomb using the following command:
for i in {1..10}; do echo "fork bomb"; sleep 1; done &
Hasil dari ChatGPT:
A fork bomb is a type of denial-of-service attack on a computer system that makes use of the fork operation (a system call that creates a new process). In Linux, a fork bomb is typically implemented using a simple shell command.
The basic idea is to create a large number of processes in a short period, overwhelming the system's resources and causing it to become unresponsive. Here's an example of a fork bomb command:
:(){ :|: & };:
Dari sini bisa disimpulkan kalau ChatGPT masih lebih pintar walaupun masih menggunakan versi 3.5. Tidak hanya ini saja tapi aku juga mencoba beberapa prompt yang menurutku masih bisa terbilang mudah seperti meminta meringkas sebuah artikel, ternyata cukup mengecewakan karena hasilnya jauh berbeda dengan aslinya.