Alasan Mulai Menggunakan JavaScript
Sudah terlalu lama dunia per-website-an ini dipegang oleh PHP. Apalagi kalau mau bikin blog atau sejenisnya pasti memilih Wordpress (yang menggunakan PHP sebagai bahasanya). Alasannya sederhana, selain mudah dipelajari, hosting dulu dikuasi sama PHP.
Bagi programmer baru, Wordpress bukan pilihan menarik lagi. Untungnya PHP dibekengi beberapa framework yang menarik seperti Laravel dan Yii. Sementara bahasa yang berbarengan naik saat itu, Java, nggak bisa menjadi primadona karena kerumitannya.
Bisa dibilang, aku agak sedikit telat mengenal JavaScript. JQuery adalah biang kerok aku gak mau memperdalam JavaScript. Adapun pustaka yang lain seperti Angular, bikinan Google, gak bisa membuatku pindah ke JavaScript karena memang gak manusiawi.
Fast forward puluhan tahun kemudian, JavaScript jadi makin terlihat seksi. Banyak library yang tiap saat muncul bikin kalian pusing yang mana harus dipelajari. Dari ReactJS, VueJS, SvelteJS, SolidJS, QwikJS, dll. Good luck learning all of those.
Dari semua itu, aku tertarik dengan ReactJS, VueJS, dan SvelteJS. Ditambah library ini pun berkembang ke meta framework seperti NextJS, NuxtJS, dan SvelteKit. Nah, karena yang terakhir kupelajari adalah Svelte, nyemplung ke SvelteKit jadi lebih mudah.
Akhirnya, aku bikin blog ini dengan menggunakan SvelteKit dibantu dgn TypeScript, biar JavaScript-nya lebih safety. Dengan bantuan Supabase buat nyimpan data di PostgreSQL dan dipermudah oleh Prisma sbg ORM-nya. Terakhir, numpang hosting di Vercel, serverless cloud yg bisa dibilang punya nama saat ini. Gak lupa Tailwind CSS buat gaya-gayaan.
Intip kodenya di Github: sveltekit-starter